Tanya-Jawab AIDS No
15/Februari 2013
Pengantar. Tanya-Jawab
ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat,
telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang
bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS.
Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta
13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: (1) Pertengahan November 2012 saya tertular GO dan GO saya sembuh
dengan sendirinya tanpa obat-obatan. Akhir November 2012 saya melakukan seks
anal tanpa kondom. Kemudian 3 Januari 2013 saya tes HIV di RSUD dengan hasil
reaktif, nonreaktif dan nonreaktif. Dengan hasil seperti itu saya khawatir
tertular HIV. Kemudian saya tes HIV lagi 5 Februari 2013 di puskesmas
rekomendasi pemerintah dan hasilnya menunjukkan nonreaktif, nonreaktif dan
nonreaktif. (2) Apakah orang yang tertular GO pasti juga tertularHIV? (3) Kenapa
hasil tes HIV saya berbeda padahal sama-sama tempat kesehatan yang
direkomendasikan pemerintah? (4) Dari dua hasil tersebut mana yang benar? (5) Apakah
ada pengaruh reagent dan tenaga medis terhadap hasil tes HIV? (6) Dengan dua hasil tersebut
apabila saya tes HIV lagi lebih dari tiga bulan dan menunjukkan masih
nonreaktif, apakah saya tidak tertular HIV? Saya baca penjelsan dari Kemenkes bahwa
apabila tes HIV dilakukan tiga bulan dari hubungan seksual berisiko dan
menunjukkan nonreaktif berarti tidak terluar HIV selamanya.
Tn ‘Xa’ via e-mail (16/2-2013)
Jawab: (1) Dari mana
Anda mengetahui bahwa infeksi menular seksual (IMS) yang Anda derita adalah
kencing nanah atau GO? Untuk menentukan jenis penyakit IMS diperlukan
diagnosisi oleh dokter yang berkompeten, seperti dokter ahli penyakit kulit dan
kelamin. Kedua, semua penyakit IMS bisa sembuh dengan pengobatan yang
didasarkan pada hasil diagnosis. Ketiga, setiap jenis IMS berbeda obat dan
penangangannya.
Anda tidak menjelaskan dengan
siapa Anda melakukan hubungan seksual dan seks anal. Jika Anda lakukan dengan
pekerja seks komersial (PSK) dan waria maka ada risiko penularan HIV karena PSK
dan waria sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan laki-laki yang
berganti-ganti.
Tes HIV yang Anda lakukan di
RSUD masih pada masa jendela yaitu tertular HIV di bawah tiga bulan sehingga
hasilnya bisa negatif palsu (HIV sudah ada di dalam darah tapi tidak
terdeteksi) atau positif palsu (HIV tidak ada di dalam darah tapi hasil tes
reaktif karena reagent mendeteksi antibody lain). Sedangkan tes kedua juga ada
kemungkinan masih pada masa jendela. Apakah pada rentang waktu setelah
melakukan seks anal Anda tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan PSK
atau waria lagi? Kalau ya, maka tes kedua pun masih pada masa jendela jika Anda
tertular HIV.
(2) Penularan HIV dan GO
melalui hubungan seksual sama persis, kalau yang menularkan GO kepada Anda juga
mengidap HIV/AIDS maka ada kemungkinan juga terjadi penularan HIV sekaligus.
(3), (4) dan (5) Perbedaan
hasil tes tsb. bisa tejadi, al. karena kondisi virus di dalam darah yang dalam
masa jendela. Tidak bisa ditentukan mana yang benar dan mana yang tidak benar
karena terkait dengan masa jendela. Akurasi hasil tes tergantung pada kejujuran
Anda yaitu bahwa setelah seks anal Anda tidak pernah lagi melakukan hubungan
seksual dan seks anal tanpa kondom. Melihat tanggal Anda terakhir melakukan
seks anal tanpa kondom, maka tes pada Februari kondisi masih pada masa jendela.
(6) Rentang waktu akhir
November 2012 ke 5 Februari 2013 juga masih pada masa jendela sehingga hasil
tes HIV bisa negatif palsu atau positif palsu.
Hasil tes HIV tidak berlaku
seumur hidup karena setelah tes HIV bisa saja terjadi penularan jika melakukan
perilaku berisiko.
Agar Anda tenang, sebaiknya
konsultasi ke Klinik VCT (tempat tes HIV gratis dengan konseling dan
kerahasiaa) di tempat Anda. ***
. - AIDS Watch Indonesia/Syaiful W.
Harahap
menanggapi dari jawaban bapak,
BalasHapus1. setelah saya melakukan sex anal terakhir bulan november 2012 saya tidak lagi melakukan sex anal.
2.saya seorang gay, yang mana saya melakukan sex atas dasar suka sama suka bisa dikatakan cinta satu malam. dalam berhubungan saya sebagai top atau menusuk pasangannya.
3. untuk info masalah GO saya baca dari internet, karena saya pernah mengalami gejala atau penyakit GO.
4. maksud dari pertanyaan no 6 yang saya ajukan. apabila tes HIV dilakukan setelah 3 bulan dan dinyatakan negatif, apakah saya tidak tertular HIV apabila saya tidak berhubungan sex lagi? saya khawtirnya setelah dinyatakan negatif, HIV bisa muncul atau aktif lagi 1 atau 2 tahun. sedangkan saya baca diinternet salah satu sifat virus tidak aktif lagi apabila kondisi dilingkungan sekitarnya tidak mendukung sebagai contoh virus yang menyebabkan flu.
terima kasih infromasinya.