18 Februari 2013

(Hasil) Tes HIV setelah Melakukan Seks Anal Tanpa Kondom

Tanya-Jawab AIDS No  15/Februari 2013

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****
Tanya: (1) Pertengahan November 2012 saya tertular GO dan GO saya sembuh dengan sendirinya tanpa obat-obatan. Akhir November 2012 saya melakukan seks anal tanpa kondom. Kemudian 3 Januari 2013 saya tes HIV di RSUD dengan hasil reaktif, nonreaktif dan nonreaktif. Dengan hasil seperti itu saya khawatir tertular HIV. Kemudian saya tes HIV lagi 5 Februari 2013 di puskesmas rekomendasi pemerintah dan hasilnya menunjukkan nonreaktif, nonreaktif dan nonreaktif. (2) Apakah orang yang tertular GO pasti juga tertularHIV? (3) Kenapa hasil tes HIV saya berbeda padahal sama-sama tempat kesehatan yang direkomendasikan pemerintah? (4) Dari dua hasil tersebut mana yang benar? (5) Apakah ada pengaruh reagent dan tenaga medis terhadap hasil tes HIV? (6) Dengan dua hasil tersebut apabila saya tes HIV lagi lebih dari tiga bulan dan menunjukkan masih nonreaktif, apakah saya tidak tertular HIV? Saya baca penjelsan dari Kemenkes bahwa apabila tes HIV dilakukan tiga bulan dari hubungan seksual berisiko dan menunjukkan nonreaktif berarti tidak terluar HIV selamanya.

Tn ‘Xa’ via e-mail (16/2-2013)

Jawab: (1) Dari mana Anda mengetahui bahwa infeksi menular seksual (IMS) yang Anda derita adalah kencing nanah atau GO? Untuk menentukan jenis penyakit IMS diperlukan diagnosisi oleh dokter yang berkompeten, seperti dokter ahli penyakit kulit dan kelamin. Kedua, semua penyakit IMS bisa sembuh dengan pengobatan yang didasarkan pada hasil diagnosis. Ketiga, setiap jenis IMS berbeda obat dan penangangannya.

Anda tidak menjelaskan dengan siapa Anda melakukan hubungan seksual dan seks anal. Jika Anda lakukan dengan pekerja seks komersial (PSK) dan waria maka ada risiko penularan HIV karena PSK dan waria sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan laki-laki yang berganti-ganti.

Tes HIV yang Anda lakukan di RSUD masih pada masa jendela yaitu tertular HIV di bawah tiga bulan sehingga hasilnya bisa negatif palsu (HIV sudah ada di dalam darah tapi tidak terdeteksi) atau positif palsu (HIV tidak ada di dalam darah tapi hasil tes reaktif karena reagent mendeteksi antibody lain). Sedangkan tes kedua juga ada kemungkinan masih pada masa jendela. Apakah pada rentang waktu setelah melakukan seks anal Anda tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan PSK atau waria lagi? Kalau ya, maka tes kedua pun masih pada masa jendela jika Anda tertular HIV.

(2) Penularan HIV dan GO melalui hubungan seksual sama persis, kalau yang menularkan GO kepada Anda juga mengidap HIV/AIDS maka ada kemungkinan juga terjadi penularan HIV sekaligus.

(3), (4) dan (5) Perbedaan hasil tes tsb. bisa tejadi, al. karena kondisi virus di dalam darah yang dalam masa jendela. Tidak bisa ditentukan mana yang benar dan mana yang tidak benar karena terkait dengan masa jendela. Akurasi hasil tes tergantung pada kejujuran Anda yaitu bahwa setelah seks anal Anda tidak pernah lagi melakukan hubungan seksual dan seks anal tanpa kondom. Melihat tanggal Anda terakhir melakukan seks anal tanpa kondom, maka tes pada Februari kondisi masih pada masa jendela.

(6) Rentang waktu akhir November 2012 ke 5 Februari 2013 juga masih pada masa jendela sehingga hasil tes HIV bisa negatif palsu atau positif palsu.

Hasil tes HIV tidak berlaku seumur hidup karena setelah tes HIV bisa saja terjadi penularan jika melakukan perilaku berisiko.

Agar Anda tenang, sebaiknya konsultasi ke Klinik VCT (tempat tes HIV gratis dengan konseling dan kerahasiaa) di tempat Anda. ***

. - AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap


1 komentar:

  1. menanggapi dari jawaban bapak,
    1. setelah saya melakukan sex anal terakhir bulan november 2012 saya tidak lagi melakukan sex anal.
    2.saya seorang gay, yang mana saya melakukan sex atas dasar suka sama suka bisa dikatakan cinta satu malam. dalam berhubungan saya sebagai top atau menusuk pasangannya.
    3. untuk info masalah GO saya baca dari internet, karena saya pernah mengalami gejala atau penyakit GO.
    4. maksud dari pertanyaan no 6 yang saya ajukan. apabila tes HIV dilakukan setelah 3 bulan dan dinyatakan negatif, apakah saya tidak tertular HIV apabila saya tidak berhubungan sex lagi? saya khawtirnya setelah dinyatakan negatif, HIV bisa muncul atau aktif lagi 1 atau 2 tahun. sedangkan saya baca diinternet salah satu sifat virus tidak aktif lagi apabila kondisi dilingkungan sekitarnya tidak mendukung sebagai contoh virus yang menyebabkan flu.
    terima kasih infromasinya.

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.