Tanya-Jawab AIDS
No 14 /Januari 2013
Pengantar. Tanya-Jawab
ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat,
telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang
bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS.
Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta
13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya seorang pria berusia 23 tahun. Yang ingin
saya tanyakan adalah: (1) Kapan waktu yang tepat untuk tes HIV dan bagaimana keakuratan
hasil tes tsb.? (2) Apakah jika tes HIV setelah tiga bulan, misalnya tiga bulan
tiga hari setelah melakukan perilaku berisiko, hasil tes HIV negatif apakah hasil itu akurat? (3) Apakah
bisa berubah lagi jika dites tiga bulan kemudian setelah tes tadi? (4) Ada ynag
bilang harus dites enam bulan setelah perilaku beresiko, ada juga yang bilang
setelah tiga bulan, mana yang benar?
Tn
“Zx” via e-mail 25/1-2013
Jawab: (1) dan (4)
Tes HIV dengan reagent ELISA bukan mencari virus (HIV) di dalam darah, tapi
mencari antibody HIV yang dibentuk tubuh jika virus (HIV) masuk ke dalam tubuh.
Antibody HIV baru bisa dideteksi oleh ELISA setelah tiga bulan tertular karena
tubuh juga memproduksi antibody HIV setelah tiga bulah tertular. Akurasi
tes HIV dengan ELISA ditentukan setelah
hasil tes pertama dikonfimasi dengan tes lain, misalnya dengan tes Western
blot. Tapi, WHO memberikan langkah lain yaitu hasil tes HIV pertama dengan
ELISA dites tiga kali lagi dengan ELISA tapi reagent dan metodenya berbeda
dengan tes yang pertama. Tes HIV tidak bisa berdiri sendiri. Selain didahului
dengan konseling (bimbingan), hasil tes HIV juga harus dikonfirmasi dengan tes
lain.
(2)
dan (3) Standar prosedur operasi tes HIV
yang baku adalah hasil tes pertama dikonfirmasi dengan tes lain. Hasil tes HIV
negatif bisa akurat kalau yang bersangkutan tidak pernah melakukan perilaku
berisiko. Kalau ybs. pernah melakukan perilaku berisiko, al. hubungan seksual
tanpa kondom dengan pekerja seks komersial (PSK), maka hasil tes itu harus
dikonfirmasi dengan tes lain jika ybs. jujur bahwa tes dilakukan sudah tiga
bulan setelah perilaku berisiko. Ada yang memilih aman yaitu setelah tes akan
dilakukan lagi tes tiga bulan berikutnya dengan catatan ybs. tidak melakukan
perilaku berisiko.
Hasil
tes pertama bisa saja tidak sama pada hasil tes tiga bulan berikutnya, jika:
(a)
Ketika tes pertama ybs. ada pada masa jendela yaitu tertular HIV di bawah tiga
bulan.
(b)
Setelah tes pertama ybs. melakukan perilaku berisiko sehingga tertular HIV.
Agar
Anda tidak pusing tujuh keliling akan lebih baik tes HIV di Klinik VCT (tempat
tes HIV sukarela gratis dengan konseling dan kerahasiaan) di rumah-rumah sakit
umum pemerintah di kota Anda. Jika di kota Anda tidak ada, silakan kabari agar
dicari tempat yang dekat dengan domisili Anda. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful
W. Harahap]***
Permisi dokter...
BalasHapusSaya mau bertanya bulan 4 kemarin saya terkena gonore lalu saya pergi kerumah sakit untuk berboat dan saya di suntik dan di berikan obat untuk 1 minggu lalu saya membeli obat gonore herbal untuk memastikan saya sembuh total setelah itu saya memberanikan diri untuk tes hiv di bulan 6 dan hasil nya negativ saya masih tanda tanya apakah hasil nya akurat atu tidak lalu saya pregi lagi untuk tes darah dan dokter menyarankan 6 bulan kemudian..lalu saya membeli tes hiv sendiri bulan 8 dan hasil nya negativ oertanyaan saya apakah hasil negativ itu akurat atau tidak ..mohon penjelasan nya