29 Januari 2013

Waktu yang Tepat Untuk Tes HIV


Tanya-Jawab AIDS No 14 /Januari 2013

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****
Tanya: Saya seorang pria berusia 23 tahun. Yang ingin saya tanyakan adalah: (1) Kapan waktu yang tepat untuk tes HIV dan bagaimana keakuratan hasil tes tsb.? (2) Apakah jika tes HIV setelah tiga bulan, misalnya tiga bulan tiga hari setelah melakukan perilaku berisiko, hasil tes HIV  negatif apakah hasil itu akurat? (3) Apakah bisa berubah lagi jika dites tiga bulan kemudian setelah tes tadi? (4) Ada ynag bilang harus dites enam bulan setelah perilaku beresiko, ada juga yang bilang setelah tiga bulan, mana yang benar?

Tn “Zx” via e-mail 25/1-2013

Jawab: (1) dan (4) Tes HIV dengan reagent ELISA bukan mencari virus (HIV) di dalam darah, tapi mencari antibody HIV yang dibentuk tubuh jika virus (HIV) masuk ke dalam tubuh. Antibody HIV baru bisa dideteksi oleh ELISA setelah tiga bulan tertular karena tubuh juga memproduksi antibody HIV setelah tiga bulah tertular. Akurasi tes  HIV dengan ELISA ditentukan setelah hasil tes pertama dikonfimasi dengan tes lain, misalnya dengan tes Western blot. Tapi, WHO memberikan langkah lain yaitu hasil tes HIV pertama dengan ELISA dites tiga kali lagi dengan ELISA tapi reagent dan metodenya berbeda dengan tes yang pertama. Tes HIV tidak bisa berdiri sendiri. Selain didahului dengan konseling (bimbingan), hasil tes HIV juga harus dikonfirmasi dengan tes lain.


(2) dan (3) Standar prosedur operasi tes  HIV yang baku adalah hasil tes pertama dikonfirmasi dengan tes lain. Hasil tes HIV negatif bisa akurat kalau yang bersangkutan tidak pernah melakukan perilaku berisiko. Kalau ybs. pernah melakukan perilaku berisiko, al. hubungan seksual tanpa kondom dengan pekerja seks komersial (PSK), maka hasil tes itu harus dikonfirmasi dengan tes lain jika ybs. jujur bahwa tes dilakukan sudah tiga bulan setelah perilaku berisiko. Ada yang memilih aman yaitu setelah tes akan dilakukan lagi tes tiga bulan berikutnya dengan catatan ybs. tidak melakukan perilaku berisiko. 

Hasil tes pertama bisa saja tidak sama pada hasil tes tiga bulan berikutnya, jika:

(a) Ketika tes pertama ybs. ada pada masa jendela yaitu tertular HIV di bawah tiga bulan.

(b) Setelah tes pertama ybs. melakukan perilaku berisiko sehingga tertular HIV.

Agar Anda tidak pusing tujuh keliling akan lebih baik tes HIV di Klinik VCT (tempat tes HIV sukarela gratis dengan konseling dan kerahasiaan) di rumah-rumah sakit umum pemerintah di kota Anda. Jika di kota Anda tidak ada, silakan kabari agar dicari tempat yang dekat dengan domisili Anda. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***


1 komentar:

  1. Permisi dokter...
    Saya mau bertanya bulan 4 kemarin saya terkena gonore lalu saya pergi kerumah sakit untuk berboat dan saya di suntik dan di berikan obat untuk 1 minggu lalu saya membeli obat gonore herbal untuk memastikan saya sembuh total setelah itu saya memberanikan diri untuk tes hiv di bulan 6 dan hasil nya negativ saya masih tanda tanya apakah hasil nya akurat atu tidak lalu saya pregi lagi untuk tes darah dan dokter menyarankan 6 bulan kemudian..lalu saya membeli tes hiv sendiri bulan 8 dan hasil nya negativ oertanyaan saya apakah hasil negativ itu akurat atau tidak ..mohon penjelasan nya

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.