Tanya-Jawab AIDS
No 2 /Februari 2013
Pengantar. Tanya-Jawab
ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat,
telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang
bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS.
Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta
13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya laki-laki umur 25 tahun. Saya tidak bisa menahan
dorongan seks, setiap kali gajian saya selalu ngesek dengan PSK. Saya
tidak punya pacar.
(1) Apakah penularan HIV melalui hubungan seksual
terjadi spontan jika salah satu mengidap HIV/AIDS? (2) Kalau ngesek dengan PSK
biasanya di sebuah tempat mangkal PSK di Jakarta Timur, ini bagaimana
risikonya? (3) Apakah masih ada risiko tertular IMS dan HIV jika saya hanya
berhubungan seks dengan seorang PSK muda yang menjadi langganan saya? Kesegaran
dan kebugaran badannya meyakinkan saya bahwa dia tidak mengidap HIV/AIDS. (4) Apakah PSK yang saya kencani itu berisiko
tertular HIV?
Tn “Ax”, Kota D, Jawa Barat (via SMS
21/1-2013)
Jawab: (1) Penularan HIV
melalui hubungan seksual bisa terjadi kalau hubungan seksual dilakkan tanpa
kondom di dalam dan di luar nikah jika salah satu mengidap HIV/AIDS.
Probabilitas (kemungkinan) penularan HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom
di dalam dan di luar nikah dengan yang mengidap HIV/AIDS 1:100. Artinya, dalam
100 kali hubungan seksual ada 1 kemungkinan terjadi penularan. Persoalannya
adalah tidak bisa diketahui pada hubungan seksual keberapa terjadi penularan.
Bisa saja pada hubungan seksual yang pertama, kedua, kelima, kesepuluh, ketujuh
puluh, dst. Maka, setiap hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar
nikah dengan yang mengidap HIV/AIDS ada risiko tertular HIV.
(2) PSK di tempat mangkal itu
berisiko tertular HIV karena PSK itu melakukan hubungan seksual dengan
laki-laki yang berganti-ganti. Ada kemungkinan salah satu dari laki-laki yang
diladeni PSK itu mengidap HIV/AIDS sehingga PSK itu berisiko tertular HIV.
Celakanya, tidak ada tanda-tanda yang khas ketika seseorang tertular HIV.
(3) dan (4) Anda memang tidak
berganti-ganti pasangan, tapi PSK yang menjadi ’langganan’ Anda selalu
melakukan hubungan seksual dengan laki-laki yang berganti-ganti. PSK itu
berisiko tinggi tertular HIV sehingga Anda juga berisiko tertular HIV kalau
Anda tidak memakai kondom jika sanggama dengan PSK ’langganan’mu itu.
Seseorang yang sudah mengidap
HIV/AIDS tidak menunjukkan tanda-tanda yang khas AIDS pada fisiknya. Kebugaran
dan kesegaran tubuh PSK itu tidak jaminan bahwa dia tidak mengidap HIV/AIDS.
Yang jelas perilaku PSK itu berisiko tertular HIV sehingga Anda pun berada pada
risiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Jika Anda tidak bisa menahan
dorongan hasrat seksual, ya, silakan menikah. Ini jalan terbaik. Tapi,
diharapkan Anda tidak melacur lagi kalau sudah menikah. ***[AIDS Watch
Indonesia/Syaiful W. Harahap]***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.