Pengantar. Tanya-Jawab
ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat,
telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang
bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS.
Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: (1) Surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta
13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya takut
tertular HIV karena pernah melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks
komersial (PSK). Sekali pakai kondom dan sekali lagi tidak pakai kondom. Ketika
penis ditarik kondom lepas. (1) Berapa risiko saya tertular HIV? (2) Apakah
benar risiko tertular HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan pengidap
HIV/AIDS 1:100?
Tn “Xz” di Kota T,
Jateng (via SMS 19/1-2013)
Jawab: (1) dan (2)
Risiko tertular HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar
nikah dengan yang mengidap HIV/AIDS adalah 1:100. Artinya, dalam 100 kali
hubungan seksual kemungkinan terjadi penularan ada 1 kali. Persoalannya adalah
tidak bisa diketahui dengan pasti pada hubungan seksual yang keberapa (akan) terjadi
penularan HIV. Bisa saja pada hubungan seksual yang pertama, kedua, kesepuluh,
ketujuh puluh, dst. Maka, tidak kalau hanya dilakukan 99 kali berarti terhindar
dari risiko tertular HIV karena penularan bisa saja terjadi antara hubungan
seksual yang pertama dan yang ke-99.
Maka, setiap hubungan seksual
tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan yang mengidap HIV/AIDS atau
dengan pasangan yang berganti-ganti serta dengan yang sering berganti-ganti
pasangan, seperti perkerja seks komersial (PSK), selalu ada risiko tertular
HIV.
Terkait dengan kondom yang
lepas ketika selesai hubungan seksual, bisa saja penis bersentuhan dengan
vagina atau cairan vagina sehingga ada risiko tertular HIV atau penyakit lain.
Akan lebih bijaksana kalau Anda
melakukan tes HIV secara sukarela ke klinik VCT (tempat tes HIV gratis secara
sukarela dengan konseling dan kerahasiaan) di RSU di kota Anda.
Jika status HIV diketahui lebih
awal, artinya sebelum mada AIDS, maka akan lebih baik karena bisa dilakukan
cara-cara tertentu agar Anda tidak menularkan HIV kepada orang lain, seperti
pasangan. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.