Tanggapan Berita (29/1-2013)
– “Ditutupnya beberapa lokalisasi di Surabaya, membuat prostitusi jalanan kian
menjamur. Beberapa kawasan kini
mulai didatangi oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) jalanan. Salah satunya di
Jalan Diponegoro.” Ini lead
pada berita ”Lokalisasi Ditutup,
Prostitusi Jalanan Kian Banyak”
di surabaya.tribunnews.com (19/1-2013).
PSK jalanan itu hanya pelacuran atau prostitusi yang kasat mata yang
melibatkan PSK langsung. Sedangkan praktek pelacuran yang terjadi di rumah,
kos-kosan, penginapan, losmen, hotel melati, hotel berbintang dan apartemen
luput dari perhatian karena tidak bisa dilihat. Ini melibatkan PSK tidak
langsung, seperti ‘cewek kafe’, ‘cewek disko’, ‘cewek pub’, ‘mahasiswi’,
‘pelajar’, perempuan pijat-pijat plus, dan ‘cewek panggilan’.
Jika dikaitkan dengan penyebaran HIV/AIDS, maka praktek PSK tidak langsung
merupakan faktor pendorong karena mereka tidak terjangkau program pemakaian
kondom pada laki-laki yang mengencani mereka. Di Makassar (Sulsel) dan Denpasar
(Bali) penyebaran HIV/AIDS didorong oleh PSK tidak langsung karena banyak
laki-laki ‘hidung belang’ yang merasa tidak melacur karena mereka tidak
melakukannya dengan PSK langsung.
Ini pernyataan Kasat Sabhara, AKBP Iwan Setiawan, banyak PSK yang diamankan
di Jalan Diponegoro. ”Kami tidak bisa pastikan, apakah ini dikarenakan banyak
lokalisasi yang mulai meredup, sehingga banyak PSK yang pindah ke jalanan.”
Yang bisa dirazia oleh polisi dan Satpol PP hanyalah PSK jalanan, sedangkan
PSK tidak langsung tentulah tidak bisa mereka razia.
Apakah Pak Polisi dan Satpol PP bernyali merazia hotel bintang 4 dan 5
serta apartemen mewah?
Ya, bisa saja Pak Polisi dan Satpol PP beralasan di sana tidak ada
pelacuran. Ya, kalau pelacur jalanan memang tidak ada, tapi PSK tidak langsung
tentulan ada.
Menutup lokasi atau lokalisasi pelacuran tidak menjamin pelacuran akan
hilang dari Kota Surabaya karena praktek pelacuran terjadi di sembarang tempat
dan sembarang waktu.
Pelacuran yang menyebar luas juga mendorong penyebaran HIV/AIDS yang kelak
akan bermuara pada ’ledakan AIDS’. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful
W. Harahap]***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.