Disebutkan bahwa sejumlah warga melihat langkah Dinkes
tersebut malah akan menyuburkan budaya seks di kawasan lokalisasi pelacuran.
Ini menunjukkan pemahaman yang tidak komprehesif pada warga yang
diwawancarai wartawan. Kalau memang warga ingin agar tidak ada (lokalisasi)
pelacuran, maka yang perlu dilakukan oleh warga adalah mengajak semua laki-laki
dewasa agar tidak ada (lagi) yang melacur bukan memprotes pembagian kondom.
Jika laki-laki dewasa yang melacur tidak memakai kondom, maka laki-laki itu
menjadi jembatan penyebaran HIV/AIDS dari masyarakat ke pekerja seks dan
sebaliknya. Kasus HIV/AIDS yang terdeteksi pada ibu-ibu rumah tangga
membuktikan ada suami yang melacur tanpa kondom.
Disebutkan oleh Mohamad Zulkifli, 35 tahun, warga Desa Malang, Kecamatan
Maospati, Magetan: “Gubernur kan sudah jelas mengatakan semua lokalisasi di
Jatim harus ditutup. Termasuk Madusari ini. Tapi kok malah dikasih kondom. Ini
namanya justru menuyuburkan budaya seks.”
Tidak jelas apa yang dimaksud Zulkifli sebagai ’budaya seks’. Tanpa
bagi-bagi kondom pun perilaku sebagian laki-laki, termasuk yang sudah beristri,
tetap saja ada yang gemar melacur. Nah, jika mereka melacur tanpa kondom maka
penyebaran HIV/AIDS akan terjadi di masyarakat.
Sedangkan L, 40 tahun, salah seorang pekerja seks di lokalisasi itu,
mengatakan pemberian kondom serta suntikan pencegah penularan HIV/AIDS rutin
dilakukan tiga bulan sekali.
Ini perlu diluruskan karena tidak ada suntikan yang bisa mencegah penularan
HIV/AIDS. Belum ada vaksin HIV sehingga tidak ada suntikan yang bisa mencegah
HIV/AIDS.
Sayang, wartawan tidak bertanya lebih jauh siapa yang biasanya menyuntik
PSK dan apa obat yang disuntikkan.
Biar pun sudah ada kondom, ”Tapi jarang tamu yang mau pakai kondom. Katanya
ribet,” kata L.
Maka, tidaklah mengherankan kalau kemudian akan terus ada ibu rumah tangga
di Magetan yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS. ***[AIDS Watch
Indonesia/Syaiful W. Harahap]***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.