Tanggapan Berita (10/1-2013)
– ” .... saat ini tercatat sebanyak 136 orang yang positif mengidap HIV/AIDS
(di Kab Situbondo, Jawa Timur-pen.). Sebanyak 21 orang di antaranya adalah PSK
yang masih aktif melayani pria hidung belang.” Ini disebutkan oleh konselor
HIV/AIDS Kab Situbondo, Heryawan dalam berita ”Pengidap HIV/AIDS Meningkat,
Anggaran Minim” di kompas.com (9/1-2013).
Kalau saja wartawan dan Heryawan
memahami epidemi HIV/AIDS secara akurat, maka yang perlu dikembangkan adalah
kasus HIV/AIDS yang terdeteksi apda 21 PSK di beberapa bekas lokalisasi
pelacuran.
Andaikan setiap malam seorang PSK
meladeni tiga laki-laki, maka setiap malam ada 63 laki-laki yang berisiko
tertular HIV/AIDS. Kalau ada di antara laki-laki ini sebagai suami, maka ada
pula istri yang berisiko tertular HIV. Pada akhirnya kalau ada istri yang
tertular HIV dari suaminya bisa pula menularkan HIV kepada janin yang
dikandungnya kelak.
Sayang, dalam berita tidak ada
gambaran yang realistis di ranah sosial terkait dengan penyebaran HIV/AIDS.
Yang dipersoalkan anggaran untuk penanggulangan yang minim. Disebutkan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 dana penanggulangan
HIV/AIDS dialokasikan Rp 75 juta. Menurut anggota Komisi IV DPRD Kab Situbondo,
Rudi Afianto, dana tersebut hanya cukup untuk sosialisasi.
Biar pun dana besar kalau program tidak akurat, maka hasilnya tetap saja
nol besar. Lihat saja di Prov Papua dan Prov DKI Jakarta dengan dana yang
besar, tapi tetap saja tidak ada program yang konkret sehingga insiden infeksi
HIV baru akan terus terjadi.
Karena ada PSK yang mengidap HIV/AIDS di beberapa lokasi pelacuran, maka
yang perlu dilakukan KPA Situbondo adalah membuat regulasi berupa program yang
konkret untuk melakukan intervensi terhadap laki-laki agar mereka diwajibkan
memakai kondom ketika melacur dengan PSK.
Tanpa program yang konkret penyebaran HIV/AIDS di Kab Situbondo akan terus
terjadi. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.