29 Desember 2012

‘Seks Bebas’ Bukan Hanya pada Remaja


Tanggapan Berita (30/12-2012) – “Usia remaja rentan  seks bebas dan pergaulan bebas yang bisa menjurus kepada tindak kriminal dan narkotika.” Ini pernyataan dalam berita ”Kubar Bentengi Remaja dari Seks Bebas. Bentuk PIK KRR Beranggota Pelajar” di www.kaltimpost.co.id (25/12- 2012).

Pernyataan ini merupakan opini yang menyesatkan dan memojokkan remaja.

Kalau yang dimaksud dengan ’seks bebas’ adalah zina dan melacur, maka pertanyaan untuk wartawan yang menulis berita ini: Apakah yang berzina dan melacur hanya remaja?

Fakta menunjukkan kasus HIV/AIDS banyak terdeteksi pada ibu rumah tangga. Mereka ini tertular dari suami dalam hubungan seksual di dalam ikatan pernikahan yang sah. Suami-suami mereka tertular HIV al. karena melacur tanpa kondom.

Berita ini ditulis dengan sudut pandang moralitas pribadi sehingga hanya melihat remaja dan mengabaikan kalangan dewasa.

Persoalan lain yang luput dari perhatian wartawan yang menulis berita ini adalah hubungan seksual adalah konsekuensi logis dari dorongan hasrat seks remaja yang sudah ’mimpi basah’. Penyaluran dorongan seks tidak bisa digantikan dengan kegiatan lain.

Untuk mengantisipasi ’seks bebas’ dan ’pergaulan bebas’ pada remaja di Kubar (Kutai Barat), Kaltim, dibentuk Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR).

Langkah yang paling arif adalah kalangan dewasa berbagi dengan remaja bagaimana para orang tua mengendalikan dorongan seks mereka sebelum menikah dan selama dalam ikatan pernikahan. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.