30 Desember 2012

Posisi Tawar PSK di Lokalisasi Pelacuran “Sunan Kuning” Semarang


Tanggapan Berita (31/12-2012) – “Jumlah Pria 'Hidung Belang' Meningkat Dua Kali Lipat. Gawat! Ibu-ibu Rumah Tangga di Jateng Banyak Terjangkit AIDS” Ini judul berita di www.lensaindonesia.com (29/12-2012).

Yang gawat bukan risiko ibu-ibu rumah tangga tertular HIV/AIDS, tapi perilaku laki-laki, dalam hal ini suami, yang melacur tanpa kondom. Kondisi ini membuat suami-suami ’hidung belang’ itu beisiko tertular HIV. Jika mereka tertular HIV, maka ada risiko menularkan kepada istri.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2012 jumlah laki laki ’hidung belang’ diperkirakan 6,7 juta. Laki-laki ini menjadi mata rantai penyebaran HIV secara horizontal di masyarakat, al. melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Dikabarkan kasus kumulatif HIV/AIDS di Kota Semarang mendekati angka 5.000, sebagian besar terdeteksi pada ibu rumah tangga.

Disebutkan di lokalisasi pelacuran ”Sunan Kuning”, Semarang, Jateng, LSM Barisan Rakyat Berjuang (BARA) Jateng dan LSM Griya Asa membagikan kondom kepada laki-laki ’hidnng belang’ dan PSK di lokalisasi itu untuk  meminimalisir penularan HIV/AIDS.

Persoalannya adalah: Bagaimana membuktikan bahwa laki-laki ’hidung belang’ memakai kondom ketika melakukan hubungan seksual dengan PSK?

Itulah yang menjadi persoalan berat karena tidak ada mekanisme yang realitis untuk memantau pemakaian kondom pada laki-laki yang melacur.

Posisi tawar PSK sendiri sangat lemah karena laki-laki memaksa PSK meladeninya tanpa kondom dengan berbagai macam cara. Misalnya, menawarkan tarif yang lebih tinggi atau memakai tangan germo untuk memaksa PSK meladeninya tanpa kondom.

Betran SR, Ketua BARA Jateng, menegaskan, perlunya sanksi tegas kepada pria ‘hidung belang’. Karena, selama ini hanya penjual seks yang mendapatkan sanksi.

Yang diperlukan bukan sanksi kepada laki-laki ’hidung belang’, tapi mekanisme untuk memaksa mereka selalu memakai kondom jika sanggama dengan PSK.

Soalnya, biar pun laki-laki yang tidak memakai kondom dihukum mati, penularan HIV sudah terjadi. Maka, yang diperlukan adalah jangan sampai terjadi penularan  HIV yaitu melalui program yang konkret untuk memaksa laki-laki selalu memakai kondom jika melakukan hubungan seksual dengan PSK. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***

2 komentar:

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.