Tanggapan Berita (27/12-2012)
– “Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Empatlawang, Sumatera Selatan (Sumsel),
membantah jika ada penderita HIV/AIDS di wilayah tersebut berdasarkan data dan
laporan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumsel beberapa
hari lalu.” Ini lead pada berita “Dinkes Empatlawang bantah penderita
HIV/AIDS” di sindonews.com
(23/12-20122).
Pertanyaan untuk Dinkes Kab
Empatlawang: Apakah semua penduduk sudah menjalani tes HIV?
Kalau jawabannya belum, maka
tidak ada jaminan bahwa tidak ada kasus HIV/AIDS di Kab Empatlawang.
Bisa saja terjadi penduduk Kab
Empatlawang tes HIV di tempat lain, seperti di Kota Palembang atau Jakarta. Ini
banyak terjadi karena fasilitas tes HIV gratis dengan konseling tidak ada di
banyak daerah atau kota. Di sebuah LSM di Jakarta, misalnya, ada kasus yang
terdeteksi pada orang yang berasal dari berbagai daerah.
Celakanya, daerah itu menyatakan
bahwa di daerahnya tidak ada kasus HIV/AIDS, padahal di LSM tadi ada penduduk
daerah itu yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS.
Menurut Kadinkes Empatlawang, HM Isa Sigit, sejauh ini pihaknya sama sekali belum menemukan ada penderita penyakit tersebut, baik dari Puskesmas, Rumah Sakit, maupun pos pelayanan kesehatan manapun.
Itu bukan berate tidak ada
kasus HIV/AIDS di Empatlawang, tapi
belum ada yang terdeteksi.
Pertanyaan untuk Isa: Apakah di
Empatlawang tersedia sarana tes HIV yang merata di setiap kecamatan?
Kalau jawabannya tidak maka bisa
saja tidak ada penduduk yang terdeteksi karena tidak ada fasilitas tes HIV.
Pertanyaan selanjutnya, masih
untuk Isa: Apakah ada penjangkauan terhadap kalangan yang berisiko di
Empatlawang?
Kalau jawabannya tidak ada maka
sangat masuk akal kalau kasus HIV/AIDS
belum ada terdeteksi di Empatlawang.
Lagi-lagi pertanyaan untuk Isa:
Apakah dinkes menjalankan survailans tes HIV untuk mendapatkan angka prevalensi
pada kalangan tertentu?
Jika jawabannya juga tidak, maka
tentu saja tidak ada kasus HIV/AIDS terdeteksi.
Ada atau tidak ada kasus HIV/AIDS
di Empatlawang bisa diuji dari kondisi ini: Apakah semua laki-laki dewasa
penduduk Empatlawang bisa dijamin tidak pernah melacur tanpa kondom di
Empatlawang atau di luar Empatlawang?
Kalau tidak ada jaminan, maka
tidak ada pula jaminan bahwa tidak ada kasus HIV/AIDS di Empatlawang.
Mungkin Isa berujar: Di
Empatlawang tidak ada pelacuran.
Isa benar, tapi tunggu dulu
karena yang dimaksud tidak ada adalah lokalisasi pelacuran. Sedangkan praktek pelacuran terjadi di sembarang
tempat dan sembarang waktu.
Selama terjadi penyangkalan, maka selama itu pula terjadi penyebaran HIV di
masyarakat yang kelak akan bermuara pada ’ledakan AIDS’. ***[AIDS
Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.