Tanya-Jawab AIDS No 15/November
2012
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan melalui telepon, SMS, dan e-mail.
Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar
bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya,
silakan kirim pertanyaan melalui: e-mail aidsindonesia@gamil.com,
Telepon (021) 4756146, atau SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: (1) Jika hasil tes HIV setelah masa priode
jendela positif, apakah bisa menularkan hiv melalui hubungan seksual dengan
pasangan? (2) Apakah antibody orang normal terbentuk setelah enam bulan? (3) Tes HIV di klinik VCT ‘kan gratis, tapi kenapa saya tidak boleh tes HIV
sebelum lewat masa jendela? (4) Kalau terakhir melaukan perilaku berisiko tanggal
8 September 2012 berarti 3 bulan lagi baru tes HIV yaitu tanggal 9 Desember
2012. Tapi, mengapa saya tidak boleh tes HIV tanggal 1 Desember 2012? Soalnya,
saya tidak sabar menunggu masa jendela.
Ini SMS dari konselor: ”Kalau tidak sabar, yo tes saja tiap hari.” Maksud saya
tes HIV sebelum lewat masa jendela agar tidak kepikiran. (5) Sebaiknya dalam
masa menunggu apa yang harus saya lakukan? Mencari informasi? Tapi, semakin
banyak informasi justru saya semakin takut.
“Xx”, Kota T, Jawa Timur (via SMS, 10/11-2012)
Jawab: (1) Kalau tes HIV positif, maka ada risiko menularkan HIV, al. melalui
hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah sebelum tes HIV. Itu
terjadi karena jauh hari sebelum tes HIV sudah terjadi penularan. Minimal tiga
bulan. Bahkan, kalau tes HIV dilakukan di masa AIDS itu artinya sudah tertular
HIV antara 5-15 tahun sebelumnya. Setelah tes HIV tentu saja bisa menularkan
kalau hasil tes positif. Untuk itulah ada konseling sesudah tes yaitu bimbingan
jika hasil tes negatif atau positif.
(2) Apa yang Anda maksud dengan orang
normal? Penyebutan normal kepada seseorang sangat subjektif. Secara teoritis
antibody HIV terbentuk dalam darah setelah tertular minimal tiga bulan.
(3) dan (4) Tes HIV dengan rapid test
atau ELISA sebelum lewat masa jendela bisa menghasilkan negatif palsu (HIV
sudah ada di dalam darah tapi tidak terdeteksi karena belum ada antibody HIV,
tes HIV dengan rapid test dan ELISA mencari
antibody HIV bukan mencari virus HIV).
(5) Lakukan kegiatan sebagai rutinitas.
Pelihara kesehatan. Ketakutan ada pada setiap orang yang merasa dirinya
berisiko tertular HIV. Informasi diperlukan untuk memahami HIV/AIDS secara
benar.
Terkait dengan SMS konselor diharapkan
tidak perlu terjadi karena konselor tetap harus menjaga etika. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.