Tanggapan Berita (7/11-2012) – Foto ini adalah ilustrasi pada berita “22 ODHA Berada di Luar Kota. Satu Lagi,
Penderita HIV/AIDS Magetan Meninggal Dunia. Satu lagi, penderita penyakit
HIV/AIDS di Magetan meninggal dunia” yang dimuat di www.lensaindonesia.com, 3/11-2012.
Pemuatan
foto di atas tidak etis karena penderita atau pengidap HIV/AIDS bukan pelaku
kriminal. Cara-cara pemuatan foto Odha (Orang dengan HIV/AIDS) dengan menutup
mata sama saja dengan menjadikan Odha sebagai pelaku kriminal.
Pemuatan
foto itu mengesankan kondisi Odha seperti yang ada dalam foto. Padahal, kondisi
itu bukan karena HIV/AIDS tapi karena penyakit lain yang bisa saja terjadi pada
orang yang tidak mengidap HIV/AIDS.
Di
bagian lain disebutkan ”Dengan meninggalnya ODHA ini,
telah menambah daftar panjang korban mati akibat virus HIV/AIDS di kota Magetan
yang berpenduduk lebih dari 600 ribu 270 jiwa ini.”
Pernyataan
ini menunjukkan wartawan yang menulis berita ini tidak memahami HIV/AIDS sebaga
fakta medis. Kematian pada Odha bukan karena HIV/AIDS tapi karena penyakit lain
yang disebut infeksi oportunistik, seperti diare dan TBC.
Sayang,
dalam berita tidak dijelaskan penyakit apa yang menyebabkan kematian SRN.
Pengelola
program P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) Dinas Kesehatan
Kabupaten Magetan, Eny Rahayu, yang memberikan inisial korban yaitu perempuan,
SRN (31), asal Desa Jokerto, Kecamatan Parang, Magetan, juga amat riskan karena
SRN pasti bisa dikenali di desanya.
Kasus
kumulatif HIV/AIDS di Magetan sampai 2012 dilaporkan 54, 22 di luar kota, dengan 70 kematian. ***[AIDS Watch
Indonesia/Syaiful W. Harahap]***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.