26 Oktober 2012

Risiko Tertular HIV Jika Ngesek dengan Ayam



Tanya-Jawab AIDS No 009 /Oktober 2012

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, fax, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, e-mail aidsindonesia@gmail.com dan SMS 08129092017. Redaksi.

*****
Tanya: (1) Jika saya sudah terlanjut pernah melakukan hal yang berisiko tertular HIV, sebaiknya tes  ke mana? (2) Waktu kecil, ketika di SD, saya punya kebiasaan aneh yaitu melakukan hubungan seksual dengan binatang yaitu ayam. Apakah ada risiko HIV? Tapi, sudah berhenti melakukan hal itu. Saya sudah sadar dan tobat.

Mr ”XZ” (via SMS, 25/9-12)

Jawab: Risiko tertular HIV, al. melalui hubungan hubungan seksual, yaitu:

(a). Laki-laki dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan perempuan yang berganti-ganti di daerah sendiri atau di luar daerah.

(b)  Perempuan dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, dengan laki-laki yang berganti-ganti tanpa kondom di daerah sendiri atau di luar daerah.

(c). Laki-laki dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK) langsung (PSK di jalanan, cafe, pub, tempat hiburan, panti pijat, lokasi dan lokalisasi pelacuran, losmen, hotel melati dan hotel berbintang) dan PSK tidak langsung (’anak sekolah’, ’mahasiswi’, ’cewek SPG’, ’cewek cafe’, ’cewek pub’, ’cewek panti pijat’, ’ibu-ibu rumah tangga’, ’ABG’, ’pelacur kelas tinggi’, ’call girl’, dll.), serta perempuan pelaku kawin-cerai di daerah sendiri atau di luar daerah.

(d). Laki-laki dewasa yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom terkait dengan homoseksual, yaitu: gay (seks anal) di daerah sendiri atau di luar daerah.

(e) Laki-laki dewasa heteroseks (orientasi seks yang tertarik pada lawan jenis) yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom terkait dengan laki-laki, dikenal sebagai LSL (lelaki suka seks lelaki) melalui seks anal di daerah sendiri atau di luar daerah.

Nah, dari cerita Anda ternyata Anda tidak melakukan perilaku berisiko melalui hubungan seksual dengan manusia.

Yang Anda lakukan adalah hubungan seksual dengan binatang yang dikenal sebagai Bestially sebagai salah satu bentuk parafilia (Lihat: Menyalurkan Dorongan Hasrat Seksual “Dengan Cara yang Lain” - http://www.aidsindonesia.com/2012/09/menyalurkan-dorongan-hasrat-seksual.html).  

HIV adalah virus yang hidup di sel darah putih manusia. Belum ada kasus penularan HIV melalui binatang.

Tentang penyakit lain yang bisa menular melalui hubungan seksual dengan ayam, silakan Anda konsultasi dengan dokter hewan atau dokter spesialis kulit dan kelamin di kota Anda. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***

Discalaimer. Tulisan ini bersifat umum yang dimaksudkan sebagai informasi tentang HIV/AIDS pada tataran realitas sosial. Terkait dengan aspek medis tentang HIV/AIDS silakan menghubungi dinas kesehatan, puskesmas, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) atau Klinik VCT di rumah sakit di tempat Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.