03 Oktober 2012

Pengidap HIV/AIDS di Kab Nias, Sumut, Harus ‘Terbang’ ke Medan untuk tes CD4


Tanggapan Berita (4/10-2012) – Satu demi satu kasus HIV/AIDS di wilayah Prov Sumatera Utara (Sumut) mulai terdeteksi. Di Kab Nias, gugusan pulau di arah barat lepas pantai Sumut, misalnya, sudah terdeteksi belasan kasus HIV/AIDS (13 Penderita HIV/AIDS Ditemukan di Kabupaten Nias, www.nias-bangkit.com, 11/9-2012).

Sayang, dalam berita tidak ada penjelasan tentang faktor risiko (kemungkinan media penularan) sehingga tidak ada gambaran penyebaran HIV di sana.

Kasus di Nias itu merupakan bagian dari 3.684 kasus kumulatif HIV/AIDS, yang terdiri atas 1.357 HIV dan 2.327 AIDS,  yang terdeteksi di Sumut.

Kasus HIV/AIDS di Nias terdeteksi sejak tahun 2008. Kasus pun kian banyak terdeteksi seiring dengan layanan VCT (tempat tes HIV sukarela dengan konseling gratis) yang sudah tersedia di RSUD Gunugsitoli.

Lagi-lagi tidak dijelaskan apakah kasus-kasus tersebut terdeteksi pada layanan VCT atau karena dianjurkan dokter tes ketika berobat ke rumah sakit.

Tidak ada pula penjelasan tentang umur dan jenis kelamin 13 kasus HIV/AIDS tersebut.


Persoalan baru muncul bagi orang-orang yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS di Nias karena di RSUD Gunugsitoli tidak ada alat untuk mengetes CD4. Tes ini terkait dengan pemberian obat antiretroviral (ARV) karena obat baru bisa diberikan jika CD4 sudah di bawah 350.

Maka, penduduk Nias yang mengidap HIV/AIDS harus melakukan tes CD4 ke Medan. Ini jelas tidak masuk akal karena ongkos dari Nias ke Medan sangat besar jika menggunakan angkutan udara. Sedangkan dengan angkutan laut dari Nias ke Sibolga yang dilanjutkan dengan bus dari Sibolga ke Medan selain memakan biaya yang besar juga memakan waktu beberapa hari.

Dikabarkan alat untuk tes CD4 tidak tersedia di Nias hanya karena di daerah ini belum Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Ini disampaikan oleh Project Officer Global Fund, Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Andi Ilham Lubis.

Derita penderita HIV/AIDS di Kab Nias merupakan gambaran ketidakpedulian Pemprov Sumut terhadap penanggulangan HIV/AIDS di Sumut. Atau Pemkab Nias dan Pemprov Sumut menunggu dulu sampai terjadi ’ledakan AIDS’ baru bergerak menanggulangi HIV/AIDS. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.