06 Oktober 2012

Menduga-duga Sendiri Kena HIV/AIDS



Tanya-Jawab AIDS No  008/Oktober 2012

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, fax, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan melalui: surat ke LSM ”InfoKespro”, PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, e-mail aidsindonesia@gmail.com dan SMS 08129092017. Redaksi.

*****
Tanya: Saya tidak pernah melakukan hubungan seksual, tidak pernah memakai narkoba, tapi ada benjolan seperti kutil di kelamin saya. Saya belum ke dokter karena belum siap. Saya curiga karena kutil sudah saya oleskan cuka yang saya beli di warung. Di internet, sih, kalau benar disebutkan kutil akan memutih jika dioles asam asetat 5%  dan cuka itu asam asetat. (1) Apakah benar bukan kutil? Soalnya tidak memutih. Aku anaknya parno banget. Sudah keterima tes kerja tapi aku menolak tes kesehatan karena takut terdeteksi HIV. Padahal, itu perusahaan besar. Alasan takut HIV: Setahun yang lalu saya iseng baca buku biologi adik, dibahas HIV dan cirinya: 1 Keringat malam hari (saking parnonya langsung mengira saya HIV hanya karena pernah 1 – 3 kali keringat malam). 2 Jamur kandida di mulut (aku keputihan di lidah, eh, aku periksa lidah ayah, ibu, adik dan teman semua sama, ternyata itu warna normal lidah, kandida bukan seperti itu). Saya mulai berspekulasi penyebab saya HIV adalah: (a) Dulu pernah dapat kondom di jalan pas Hari AIDS. Kondom saya pakai untuk onani karena penasaran kondom itu seperti apa. (b) Dulu pernah kecelakaan dan dirawat di puskesmas, sebelum saya dirawat, ada orang lain yang dirawat lukanya, saya takut kalau misal orang itu punya HIV, entar nular ke saya melalui alat perawatan luka (gunting, jarum, dll.). (2) Apakah saya terlalu berlebihan?

Tn ”A” (via SMS, September 2012)

Jawab: (1) Tidak ada tanda-tanda, gejala atau ciri-ciri yang khas AIDS pada fisik seseorang yang sudah tetular HIV. Biar pun pada tubuh seseorang, seperti yang Anda alami, ada tanda atau gejala yang terkait dengan HIV/AIDS tidak otomatis Anda sudah tertular HIV, jika Anda tidak pernah:

- melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang sering berganti-ganti pasangan.

- memakai narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) dengan jarum suntik secara bersama-sama dan memakai jarum secara bergantian dengan bergiliran.

- menerima transfusi darah yang tidak diskirining HIV

- menyusui perempuan yang mengidap HIV/AIDS

(2) Infeksi HIV bukan hasil spekulasi atau dugaan, tapi berdasarkan hasil tes darah berupa tes HIV di laboratorium dengan standar operasi tes HIV yang baku. Ya, Anda berlebihan karena kondom yang Anda terima belum dipakai. HIV sendiri akan mati jika di luar tubuh manusia. Anda tidak perlu memakai kondom ketika onani. Di semua sarana kesehatan ada prosedur baku berupa kewaspadaan umum. Artinya, penanganan pasien, penggunaan alat-alat, dll. selalu mengikuti standar baku. Alat-alat kesehatan yang dipakai ada yang sekali pakai, seperti jarum suntik, dan yang lain selalu disterilkan.

Kuncinya ada pada diri Anda sendiri: Apakah Anda jujur?

Kalau Anda jujur, maka tidak perlu malu ke dokter. Bahkan, biar pun Anda mengidap penyakit IMS (infeksi menular seksual, yaitu penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual di dalam dan di luarnikah), seperti sifilis (raja singa), GO (kencing nanah), virus hepatitis B, dll., Anda tidak perlu malu ke dokter. Mengobati sendiri tidak akan menyembuhkan bahkan bisa membuat penyakit tambah parah. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***

Discalaimer. Tulisan ini bersifat umum yang dimaksudkan sebagai informasi tentang HIV/AIDS pada tataran realitas sosial. Terkait dengan aspek medis tentang HIV/AIDS silakan menghubungi dinas kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) atau Klinik VCT di rumah sakti di tempat Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.