28 September 2012

RSUD Andi Makkasau, Parepare, Butuh Sarana Layanan PMTCT



Parepare (AWI-25/9-2012) - Biar pun sarana dan prasarana pencegahan penularan HIV dari-ibu-ke-bayi yang dikandungnya (PMTCT/prevention-mother-to-child-transmission) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Kota Parepare, Sulawesi Selatan, belum ada, tetapi sebagai salah satu rumah sakit yang menjalankan program PMTCT, hal itu bukan halangan untuk melayan ibu hamil. Banyak kalangan yang berharap agar sarana dan prasarana yang mendukung program PMTCT di rumah sakit itu, segera dibangun.

Biar pun persalinan di rumah sakit itu sudah menerapkan prosedur, namun ketakutan akan tertular HIV tetap saja menghantui. Salah seorang tenaga medis yang enggan disebut namanya mengatakan: “Kita ‘kan tidak tahu bagaimana prosedur standar pajanan  yang aman supaya tidak terrtular. Apalagi pelatihan atau sosialisasi yang mendalam soal pemberian layanan yang aman jika membantu proses melahirkan belum dilakukan,” katanya.


Agussalim, di bagian CST (pusat layanan dan dukungan) pada Klinik VCT (tes HIV sekarela dengan konseling) HIV/AIDS RSUD Andi Makkasau membenarkan hal tersebut. Menurut Agussalam, tenaga medis dihantui kertakutan dalam memberikan pelayanan pada proses persalinan karena sarung tangan yang dipergunakan standard dan belum pernah ada pelatihan bagaimana mestinya membantu proses melahirkan yang aman supaya tidak tertular HIV. “Walau tenaga medis merasa takut, tapi hingga kini belum ada pasien Odha (Orang dengan HIV/AIDS) yang ditolak jika akan melahirkan,” ujarnya.

Masih menurut Agussalim, bukan hanya karena belum pernah mengikuti pelatihan yang membuat tenaga medis ketakutan jika membantu proses melahirkan, tapi yang menjadi masalah besar karena ada beberapa kasus pasiennya ketakutan terpapar virus HIV justru setelah menjalani operasi Caesar. Hal itu  terjadi karena tidak semua pasien yang akan melahirkan melakukan tes HIV, terutama pasien rujukan dari daerah.

Menghindari ketakutan tenaga medis dalam memberikan pelayanan proses melahirkan menurut konsulen CST Klinik VCT RSUD Andi Makkasau Parepare, dr Hj Carolin Noordien, dia telah meminta kepada dokter kandungan dan konselor supaya proaktif melakukan tes HIV bagi ibu hamil. Yang jadi masalah menurut Carolin adalah sebagian konselor belum mengikuti pelatihan konselor. Oleh karena itu, dia menghaharapkan agar ada yang mengikuti pelatihan, seperti di lingkungan Kemenkes.

Agussalim mengatakan, setiap bulan yang melakukan tes HIV sekitar 100 orang dari berbagai kalangan. Dari 100 orang yang melakukan tes HIV setiap bulan datang dari berbagai kalangan di  masyarakat.

Sejak tahun 2006 sampai Agustus 2012 kasus HIV/AIDS di RSUD Andi Makkasau tercatat 173 dari berbagai daerah di wilayah Ajateppareng Sulsel antara lain dari Pareare, Barru, Enrekang, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Wajo dan Polmas (Sulbar).  ***[AIDS Watch Indonesia/Laporan: Santiaji Syafaat-Parepare]***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.