Opini
(17/9-2012) - Sebagian orang menyalurkan hasrat seksual di luar kebiasaan atau
di luar cara-cara yang lazim yang dikenal sebagai parafilia disebut sebagai
‘penyimpangan seksual’, ‘kelainan seksual’, dll. Ini terjadi karena menyalurkan
hasrat seksual di luar kebiasaan atau di luar cara-cara yang lazim dilihat
dengan sudut pandang norma, moral, dan agama.
Parafilia merupakan bentuk-bentuk
dari orientasi seksual. Tapi, ini pun tetap dikaitkan dan berpijak pada norma
dan moral sehingga tetap ada stigma (pemberian cap buruk). Lalu, berkembang
lagi dengan sebutan deviasi seksual. Teminologi ini tetap saja mengacu kepada
‘kelainan’ karena dibandingkan dengan aktivitas seksual yang ‘normal’ (dikaitkan
dengan kegiatan seksual yang dilakukan kebanyakan orang).

Maka, terjadilah stigma dan
diskriminasi (membedakan perlakuan) terhadap orang-orang yang mempunyai deviasi
seksual di luar orientasi seksual yang umum (normatif).
Kalangan yang mempunyai deviasi
seksual di luar norma merupakan kegiatan individu yang mencari kepuasan seksual
dari atau di sisi lain yang berbeda dengan kalangan yang orienasi seksualnya
normatif. Akibatnya, mereka dianggap melampiaskan dorongan seksualnya secara
tidak wajar karena tidak sesuai dengan kebanyakan orang.
Ada terminologi yang sepadan bagi
kalangan yang menyalurkan hasrat seksual melalui dan objek yang dianggap tidak
wajar yaitu parafilia.
Ada teori-teori tentang latar
belakang parafilia al. disebut karena terjadi malafungsi pada diri mereka
sehingga mencari cara untuk memuaskan hasrat seksual di luar cara-cara yang
normatif.
Parafilia yang selama ini dikenal
sebagai ‘penyimpangan’ atau ‘kelainan’ seksual dikenal dalam berbagai bentuk
(menurut abjad).
1. Bestially yaitu perilaku
seksual seseorang yang dipuaskan melalui hubungan seksual dengan binatang.
2. Ekshibisionisme atau Ekshibisionis
yaitu mencapai kepuasan seksual dengan memperilihatkan alat kelamin kepada
orang lain di tempat umum, seperti jalan raya atau angkutan umum. Kepuasan
justru mereka capai ketika melihat reaksi orang yang melihat tingkah mereka,
seperti takut, kaget, jijik, dll.
3. Fetishisme atau Fetishi
yaitu perilaku seksual seseorang yang disalurkan dengan cara onani atau
masturbasi sambil memegang, merangkul, memeluk atau mencium benda-benda yang
biasa dipakai lawan jenisnya, seperti CD (celana dalam), bra (kutang, BeHa),
dll.
4. Frotteurisme atau Frotteuris
merupakan cara seseorang untuk mendapatkan kepuasan dengan menyalurkan hasrat
seksual dengan cara menggesek atau menempelkan alat kelaminnya pada orang lain,
biasanya di tempat umum yang ramai, seperti di bus, kereta api, keramaian, dll.
5. Homoseksual adalah cara
seseorang menyalurkan dorongan hasrat seksualnya yaitu melalui hubungan seksual
dengan sejenis. Laki-laki disebut gay dan perempuan dikenal sebagai lesbian.
6. Incest adalah kepuasan
seksual dengan cara melakukan hubungan seksual dengan anggota keluarga, seperti
saudara, ayah, ibu dll.
7. Masokisme adalah cara
seseorang mencapai kepuasan seksual melalui hubungan seksual setelah disakiti
oleh pasangannya
8. Necrophilia atau Necrofil/Thanatofilia/Nekrolagnia
adalah cara seseorang mencapai kepuasan seksual melalui hubungan seksual
dengan mayat.
9. Pedophilia atau Pedofil
adalah cara yang dilakukan oleh orang dewasa untuk mencapai kepuasan seksual
melalui hubungan seksual dengan anak yang belum mencapai usia remaja atau masa prapubertas dan pubertas.
10. Sadomasokisme adalah cara
seseorang mencapai kepuasan seksual melalui hubungan seksual terlebih dahulu
menyakiti pasangannya.
11. Sodomi adalah cara yang
dilakukan seorang laki-laki dalam mencapai kepuasan seksual melalui hubungan
seksual melalui anal (dubur) pasangannya. Catatan: hubungan seksual pada pasangan
homoseksual sebagai seks anal bukan sodomi.
12. Transeksual adalah
perilaku seseorang yang ‘menolak’ jenis kelamin sendiri. Penolakan al.
dilakukan melalui operasi kelamin. ‘Penolakan’ terhadap jenis kelamin bisanya
sudah mulai tampak sejak kecil, al. kebiasaan bermain dengan lawan jenis dan
bermain dengan mainan lawan jenisnya.
14. Transgender adalah
orang-orang yang berperilaku yang berbeda dengan jenis kelamin yang mereka bawa
sejak lahir. Laki-laki disebut waria dan perempuan dikenal sebabai ‘tomboi’.
15. Transvestite adalah cara
yang dilakukan seorang laki-laki heteroseksual untuk mendapatkan kepuasan
dengan cara memakai pakaian perempuan.
16. Triolisme adalah cara
mendapatkan kepuasan seksual jika orang lain melihat dia ketika sedang
melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Disebutkan juga hal ini
merupakan aktivitas seksual seorang perempuan dengan tiga laki-laki.
17. Voyeurisme atau Voyeur
atau Scoptophilia yaitu cara seseorang mendapatkan kepuasan seksual dengan cara
mengintip orang lain yang sedang sanggama, seperti pasangan suami-istri atau
pasangan di lokalisasi pelacuran, yang sedang mandi atau ganti pakaian.
18. Zoophilia adalah kepuasan
seksual yang terjadi jika melihat binatang yang sedang melakukan hubungan
seksual.
19. Infantofilia adalah laki-laki dewasa yang menyalurkan dorongan hasrat seksual dengan bayi umur 0-4 tahun.
19. Infantofilia adalah laki-laki dewasa yang menyalurkan dorongan hasrat seksual dengan bayi umur 0-4 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.