28 September 2012

Mamastikan Kematian Pengidap HIV/AIDS di Banggai, Sulteng


Tanggapan Berita (29/9-2012) – “Wanita yang berasal dari Kecamatan Toili tersebut, oleh pihak RSUD Luwuk, dinyatakan positif mengidap Aids stadium 4, dengan lama masa kehidupan sekitar 2 tahun lagi.” Pernyataan ini dibenarkan oleh Rampia Laamiri, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banggai. (Ditemukan Wanita Penderita AIDS Stadium 4, www.jpnn.com,13/9-2012 ).  

Pernyataan di atas benar-benar di luar akal sehat karena tidak ada seorang pun yang bisa memastikan kematian seseorang apapun penyakitnya. Lagi pula dalam HIV/AIDS tidak dikenal ada stadium karena infeksi HIV hanya menjadikan seseorang sampai pada masa AIDS yaitu sudah kondisi kekebalan seseorang turun drastis pada rentang waktu 5 – 15 tahun setelah tertular HIV.

Yang positif bukan ‘mengidap Aids stadium 4’, tapi mengidap HIV. Artinya, seseorang terdeteksi sudah tertular HIV melalui tes HIV. Setelah tertular antara 5 – 15 tahun baru mencapai masa AIDS. Pada masa AIDS seseorang mudah tertular penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya sangat rendah.


Disebutkan seorang perempuan yang datang berobat ke rumah sakit tidak diketahui sakit apa. Dokter melihat ada gejala-gejala terkait dengan HIV/AIDS pada tubuh wanita tersebut. Wanita dianjurkan tes HIV.  Hasilnya? “ …. wanita tersebut telah mengidap AIDS dalam kondisi yang telah kritis."

Yang kritis bukan AIDS, tapi karena wanita itu mengidap penyakit di masa AIDS. Sayang, dalam berita tidak dijelaskan penyakit wanita tersebut.

Disebutkan oleh Rampia, wanita tersebut telah kembali ke keluarganya, karena tertutup kepada pihak kesehatan yang coba untuk memberinya pengobatan sebagai pencegahan.

Sayang, tidak jelas apa yang dimaksud dengan ‘pengobatan sebagai pencegahan’.

Pernyataan Rampia tsb. mengesankan semua orang yang mengidap HIV/AIDS harus minum obat. Pemberian obat, yaitu obat antiretroviral (ARV) terkait langsung dengan HIV/AIDS diberikan jika CD4 sudah mencapai 350.

Sedangkan penyakit yang muncul pada masa AIDS, disebut infeksi oportunistik, seperti jamur, sariawan, TBC, dll. diobati sebagai mana lazimnya mengobati pasien tanpa HIV/AIDS. ***[AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap]***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke situs AIDS Watch Indonesia.
Silahkan tinggalkan pesan Anda untuk mendapatkan tanggapan terbaik dari pembaca lainnya, serta untuk perbaikan ISI dan TAMPILAN blog ini di masa mendatang.