
*****

Saya sudah tes seminggu setelah kejadian itu dengan hasil negatif. Saya disuruh lagi datang tiga bulan lagi. Cewek saya itu sering melakukan hubungan seksual dengan laki-laki lain, tapi waktu itu saya tidak ML (making love, melakukan hubungan seksual-pengasuh). Kami cuma seks oral. Tapi, biar pun hasil tes negatif saya terus dihantui ketakutan tertular. Demi Allah saya jujur. Saya tidak pernah ML. Perbuatan berisiko hanya seks oral itu saja. Saya takut tertular. Ibu saya lemah jantung. Saya nangis terus. Saya tidak tahu masa depan saya kalau saya tertular HIV. Saya ingin membahagiakan orang tua saya. Tapi, saya takut sudah tertular HIV. Ada yang bilang dalam tiga bulan hasil tes bisa berubah, ada juga yang bilang tidak berubah asalkan tidak melakukan perilaku berisiko lagi.
Adi (nama samaran), Jakarta Utara (via SMS, 25/7-2012)
Risiko penularan HIV pada fellatio justru terbesar ada pada
perempuan karena kalau air mani yang ejakuasi di dalam rongga mulut mengandung
HIV maka ada kemungkinan masuk ke dalam tubuh jika di rongga mulut ada luka.
Misalnya, luka pada sariawan atau jamuran di rongga mulut.
Sedangkan risiko tertular kepada
laki-laki kecil karena konsentrasi HIV di dalam air ludah tidak cukup untuk
ditularkan. Tapi, kalau cewek itu dalam kondisi sariawan bisa saja ada darah
dan jika bersentuhan dengan penis ada kemungkinan penularan kalau di penis ada
luka (luka di sini adalah luka ukuran mikroskopis, misalnya, setelah sikat gigi
terasa perih ketika kumur-kumur itu menandakan ada luka dan ini bisa jadi pintu
masuk bagi HIV).
Belum ada laporan kasus penularan dengan
faktor risiko fellatio.
Biar pun sudah dijelaskan kepada yang bersangkutan melalui SMS, tapi yang bersangkutan tetap merasa ketakutan. Biar pun Anda bersumpah itu
semua terpulang kepada diri Anda. Kalau Anda memang tidak pernah ML, Anda tidak
perlu ketakutan dan menangis.
Yang jelas pasangan Anda itu adalah
perempuan yang berisiko tertular HIV karena dia sering melakukan hubungan
seksual dengan laki-laki yang berganti-ganti.
Apakah Anda mengetahui status HIV cewek
itu?
Kalau Anda tidak mengetahuinya, maka
Anda terlalu gegabah melakukan fellatio
karena bisa saja cewek itu sedang sariawan.
Selain itu semua terpulang kepada diri
Anda sendiri. Kalau memang tidak pernah melakukan hubungan seksual tanpa kondom
dengan cewek yang sering berganti-ganti pasangan, maka risiko Anda tertular HIV
rendah kalau hanya dengan fellatio.
Tapi, memasukkan jari ke dalam vagina
cewek bisa saja ada risiko kalau pada jari Anda yang dimasukkan ke vagina ada
luka-luka.
Tes HIV dengan reagent ELISA memang
efektif jika tes dilakukan setelah tiga bulan tertular karena reagent ELISA
bukan mencari virus (HIV) di dalam darah tapi antibody HIV. Ini baru ada di
dalam darah setelah tiga bulan HIV ada di dalam darah.
Karena risiko Anda melalui fellatio rendah, mengapa Anda ketakutan
dan ingin melakukan tes lagi?
Kalau memang hanya seks oral itu saja
Anda tidak perlu ketakutan setengah mati dengan menangis. Lain halnya kalau
Anda memang tidak hanya melakukan fellatio
sekali itu saja. Semua terpulang kepada diri Anda sendiri. Mau jujur maka
langkah selanjutnya akan lebih mudah karena tes HIV berikut akan menunjukkan
hasil perilaku Anda sebelum tes HIV. ***[Syaiful W. Harahap/AIDS Watch Indonesia]***
Disclaimer.
Tulisan ini bersifat umum yang dimaksudkan sebagai informasi tentang HIV/AIDS
pada tataran realitas sosial. Terkait dengan aspek medis tentang HIV/AIDS
silakan menghubungi dinas kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) atau Klinik
VCT di rumah sakti di tempat Anda.
Bahasa tulisan emang beda dg scr verbal, semoga ybs tdk tambah rapuh atau ketakutan :)
BalasHapus@Kun mremo, trims. Perbincngan kami via SMS berkali-kali. Ybs. selalu mengeluh ketakutan. Padahal, sdh dijelaskan bahwa klu hanya sekali seks oral risikonya rendah. Tapi, ybs. tdk mau mengerti dan terus bertanya via SMS. Nah, dalam kaitan ini diperlukan kejujuran pada diri sendiri. Klu memang pernah atau sering melakukan perilaku beriko, maka pantaslah ketakutan.
BalasHapusYbs. juga sudah dianjurkan konsultasi ke KPA Jakarta Utara atau Dinkes Jakarta Utara agar ketakutannya bisa diredam, tapi ybs. memberikan alasan tidak tahun cara ke sana, dll.